PP adalah peberian pertolongan segera pada penderita sakit atau cedera / kecelakaan yang memerlukan pertolongan medis dasar.Tujuan dari PP adalah :
Menyelamatkan jiwa penolong
Mencegah cacat
Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan.
Pelaku PP adalah:
Jujur dan bertanggung jawab
Berlaku profesional
Kematangan emosi ( tidak panik, sabar )
Kemampuan bersosialisasi
Kemampuannnya nyata terukur sesuai sertipikat PMI.
Kondisi fisik baik
Mempuntai rasa bangga.
Peralatan dasar pelaku PP adalah:
Alat pelindung diri ( APD ) tujuannya untuk melindungi penolong agar tercegah dari penyakit menular, seperti Hepatitis, TBC, HIV/AIDS,selain itu mencegah penolong mengalami luka dalam melakukan tugasnya.APD terdiri dari :
Sarung tangan lateks
Kacamata pelindung
Baju pelindung
Masker penolong
Masker resusitasi
Helm
Catatan: minimal penolong memkai APD yaitu sarung tangan dan masker RJP.
Beberapa tindakan umum untuk menjaga diri:
Mencuci tangan
Membersihkan alat
Peralatan PP adalah sebagai berikut ;
Penutup luka
Kasa steril
Bantalan kasa
Pembalut
Ø Pembalut gulung/ pita
Ø Pembalut segitiga / mitela
Ø Pembalut tubuler / tabung
Ø Pembalut rekat / Plester
Cairan antiseptik
Ø Alkohol 75%
Ø Povidone iodine 10 %
Cairan pencuci mata
Ø Boorwater
Peralatan stabilisasi
Ø Bidai
Ø Papan spinal panjang
Ø Papan spinal pendek
Gunting pembalut
Pinset
Senter
Kapas
Selimut
Kartu penderita
Alat tulis
Oksigen
Tensimeter dan stetoskop
Tandu
Arteriklem
Teknik Melewati halang rintang PP
Lorong sempit
Ø Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari Ambang lorong sempit
Ø Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan benderanya setelah melewatinya
Ø Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil penjajakannya kepada ketua
Ø Pelaksanaan pertama penderita diangkat dari atas tandu oleh 3 orang penolong setelah itu penolong dalam keadaan berdiri. Penderita dirapatkan dalam keadaan miring.
Ø Pembawa bendera mulai memasuki lorong empit dengan membawa tandu,setelah itu diikuti penolong yang membawa penderita. Pada waktu berjalan dilorong sempit harus dengan gerakan menyamping dan langkah para penolong harus teratur, menutup dan membuka kaki harus bersamaan
Ø Kemudian diikuti anggota lainnya yang membawa peralatan TasP3K, dan lain –lain
Ø Setelah melewati lorong sempit penderita dipindahkan kembali ke tandu, sejenak memeriksa keadaan penderita tandu diangkat dengan tertib dan meneruskan perjalanan
Pagar tembok
Ø Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari pagar tembok
Ø Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan benderanya setelah melewatinya
Ø Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil penjajakannya kepada ketua
Ø Pelaksaan pertama tandu diangkat tingggi oleh 4 orang penolong dengan posisi mendatar, pegangan tandu depan diletakan pada pagar tembok ± 2 jengkal dari ujung pegangan
Ø Pembawa bendera meloncati tembok disusul dengan 2 penolong lainnya bagian depan pengangkat tandu
Ø Setelah melewatinya. 2 penolong tersebut memegang kembali ujung tandu yang diletakkan pada tembok, kedilakukan gerakan menarik dari depan dan mendorong dari belakang sampai ujung tandu paling belakang ± 2 jengkal dari ujung pegangan diletakkan pada tembok
Ø Kemudian 2 penolong yang mengankat tandu bagian belakang segera meloncati pagar tembok
Ø Setelah selesai kembali mengatur posisi seperti semula dalam pengangkatan tandu
Ø Sejenak melakukan pemeriksaan, kemudian melajuti perjalanan
Gorong – gorong / Urung urung
Ø Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari gorong – gorong
Ø Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan benderanya setelah melewatinya
Ø Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil penjajakannya kepada ketua
Ø Pelaksanaan pertama penderita diangkat dari atas tandu oleh 3 orang penolong
Ø Penderita segera dibaringkan atau ditelungkupkan ( tergantung Pada keadaan lukanya ) diatas punggung salah satu penolong yang sudah dalam posisi tiarap dan siap memasuki gorong – gorong. Badan penderita disatukan dan diikat kebadab penolong
Ø Pembawa bendera terlebih dahulu dengan memasuki gorong – gorong dengan membawa tandu melewati gorong, kemudian kembali lagi dengan Posisi merayap , Penolong yang membawa penderita memegang pambawa bendera kemudian dibantu dengan anggota lainya dibelakang, serta disusul oleh Anggota lannya yang membawa tas P3K dan lain – lainnya.
Ø Setelah melewati semuanya, penderita segera diangkat kembali dan diletakkan ketandu
Ø Sejenak melakukan pemeriksaan, kemudian melajuti perjalanan.
Bahaya Udara
Ø Waktu mendengar tanda bahaya, segera mencari temapat yang sekiranya dianggap aman
Ø Tandu penderita segera diletakkan dan para penolong segara tiarap,dan mencari tempat yang dianggap aman
Ø Bagi pembawa bendera, bendera di letakkan / ditutupi pada penderita.
Ø Setelah tanda bahaya usai, kembali keposisi semula dan tandu penderita diusung kembali dan melanjuti perjalanan
Ambulance
Pembawa bendera menbuka pintu belakang Ambulance
Tandu penderita diturunkan dan diletakkan ± 2M agak menyamping sebelah kiri atau kanan dari pintu ambulance
2 Orang penolong mengeluarkan tandu khusus dari ambulance, persisi didepan ambulance
Penderita diangkat oleg 3 orang penolong dan dipindahkan ke tandu khusus ambulance
Kemudian tandu khusus tersebut diangkat oleh 4 penolong untuk dimasukkan kedalam ambulance
Selanjutnya tandu bawaan kosong dibawa dimasukkan kedalam ambulance bersama dengan 3 orang penolong lainnya, dan 3 orang penolong tersebut benrtindak untuk sebagai penjaga penderita
2 orang lain dapat duduk didepan sebelah pengemudi
Pintu Ambulance ditutup dengan rapat
Rumah sakit
Cara menurunkan penderita dari ambulance
Pembawa bendera turun terlebih dahulu, membuka pintu belakang ambulan
2 orang lainya turun dari ambulan memegangi tandu dan mebuka kunci roda tandu
Satu orang mengeluarkan tandu kosongdan disiapkan disamping kanan/ kiri ambulance
Tandu khusus penderita ditarik keluardisambut oleh 2 orang penolong, kemudian diangkat sama-sama oleh 4 penolongkemduian diletakkan sejajra dengan tandu kosong
Penderita diangkat oleg 3 penolong ketandu kosong
Dengan 4 orang pebolong tandu penderita dibawa masuk ruangan ruma sakit
Cara memindahkan penderita ketempat tidur
Swaktu penderita diangkat masuk ruangan rumah sakit , pembawa bendera melapor kepetugas poliklinik, kemudian segera mengatur dan membereskan tempat tempat tidur
Setelah memasuki ruangan penderita diangkat oleh 3 penolong meletakkan ketempat tidur dengan rapi dan tertib
ANATOMI DAN FAAL DASAR
Anatomi ( susunan tubuh ) adalah ilmu mempelajari susunan tubuhdan bentuk tubuh
Fisiologi ( faal tubuh ) mempelajari fungsi bagian dari alat atau jaringan tubuh
Tubuh manusia dikelilingi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka, secara garis besar tuguh manusia dibagi menjadi:
Kepala
Leher
Batang tubuh ( dada, perut, punggung, dan panggul )
Anggota gerak atas
Anggota gerak bawah
Rongga tubuh terdiri dari ;
34. Rongga tengkorak
35. Rongga tulang belakang
36. Rongga dada
37. Rongga perut
38. Rongga panggul
Perut dibagi menjadi 4 bagian yaitu ;
Kwadran kanan atas ( ada organ hati, kandung empedu, pangkreas, dan usus )
Kwadran kiri atas ( lambung, limpa dan usus )
Kwadran kanan bawah ( usus, termasuk usu buntu )
Kwadran kiri bawah ( usu )
Sistem tubuh adalah susunan dari organ – organ yang mempunyai fungsi :
Sistem rangka ( susuna rangka )
Sistem otot ( susuna otot )
Sitem repirasi ( susunan pernafasan )
Sistem sirkulasi darh ( susunan peredaran darah )
Sistem saraf ( susuna saraf )
Sistem pencernaan ( susunan pencernaan )
Sistem endokrim ( susunan kelenjar buntu )
Sitem kemih ( susunan perkemihan )
Kulit
Sistem indra ( panca indra )
Sistem reproduksi ( susunan reproduksi )
Pemeriksaan fisik dan respon :
Ø Yang dilakukan pertama dalah memriksa respon, yang dikenal dengan 4 tingkatan
A = Awas , Penderita mengenali keberadaan lingkungannya
S = Suara , Penderita hanya menjawab atau mendengar suara
N = Nyeri , Penderita beriaksi pada rangsangan , misalnya dicubit.
T = Tidak ada respon , Penderita tidak bereaksi terhadap rangsangan, tidak membuka mata, tidak ada reaksi sama sekali.
Ø Memastikan jalan nafas terbuka dengan baik :
1. Pasien dengan respon baik
Perhatikan pada penderita menjawab pertanyaan penolong.
2. Pasien tidak ada respon
Perlu dilakukan tindakan untuk memastikan jalan nafas, bila penderita tidak menderita atau cidera spiral gunakan teknik Angkat dagu – tehan dahi.. Sebalinya bila ada kecurigaan maka digunakan teknik Perasat pendorng rahang bawah ( Kedua teknik ini temasuk BHD ( Bantuan Hidup Dasar ) dan RJP ( Resusitasi Pijat Jantung ).
3. Menilai pernafasan
Setelah jalan nafas terbuka dengan baik maka penolong menentukan pernafasannya. Periksa ada tidaknya nafas dengan cara, Lihat Dengar dan Rasakan, nilai dilakukan selama 3 – 5 detik.
4. Menilai sirkulasi dan menghentikan pendarahan berat.
0 komentar:
Posting Komentar