Jumat, 30 September 2011

fall for you

The best thing about tonight's that we're not fighting
Could it be that we have been this way before
I know you don't think that I am trying
I know you're wearing thin down to the core

But hold your breathe
Because tonight will be the night
That I will fall for you
Over again
Don't make me change my mind
Or I won't live to see another day
I swear it's true
Because a girl like you is impossible to find
You're impossible to find

This is not what I intended
I always swore to you I'd never fall apart
You always thought that I was stronger
I may have failed but I have loved you from the start

Oh, But hold your breathe
Because tonight will be the night
That I will fall for you
Over again
Don't make me change my mind
Or I won't live to see another day
I swear it's true
Because a girl like you is impossible to find
It's impossible
So breathe in so deep
Breathe me in
I'm yours to keep
And hold on to your words
Cause talk is cheap
And remember me tonight
When you're asleep

Because tonight will be the night
That I will fall for you
Over again
Don't make me change my mind
Or I won't live to see another day
I swear it's true
Because a girl like you is impossible to find

Tonight will be the night
That I will fall for you
Over again
Don't make me change my mind
Or I won't live to see another day
I swear it's true
Because a girl like you is impossible to find
You're impossible to find

Kamis, 15 September 2011

pembagian kelompok reor

Pembagian


Kelompok 1 : (merah)
1.     Anisa Savira Elvirani (7A)
2.     Valencia Nur Arini (7C)
3.     Tiara Dewi Ramadhan (7D)
4.     Fairuz Azmila P (7H)
5.     Arsyadhea Khairunnisa (8B)
6.     Azizah Fera D (8H)
7.     Sri Nastiti A S (8H)
8.     Trisna Perwitasari (8G)



Kelompok  2 : (hijau)
1.     Khairunnisa Nur A (7C)
2.     Yusrina nadila (7C)
3.     Putri Rona A (7G)
4.     Aisya Husnul K (8H)
5.     Alifia Rahma A (8F)
6.     Tiara Hayuning W (7C)
7.     Nurlatifah Putri P (8C)





Kelompok



Kelompok 3 : (kuning)
1.     Kinanti Maura S (7D)
2.     Pratiwi Wijayaningrum (7F)
3.     Luthfina Nurin S (8C)
4.     Salsabila Balqis P (8D)
5.     Oktania Nandiyati (8C)
6.     Amelinda Yasmin N F (7D)
7.     Ashrie Nur G W (7D)




Kelompok  4 : (biru)
1.     Maurizka Ardea N P (8D)
2.     Rr Retno Ayu S I (8D)
3.     Attila Yulaicha A S (8G)
4.     Rahayu Hana W ( 8B)
5.     Aisyah Hanun P (7B)
6.     Fitria Akbar M (7B)
7.     Erika Denanda K (7F)

REOR PMR ANGKATAN 2011/2012

REOR PMR ANGKATAN 2011/2012
24-25 September 2011

Barang – barang yang harus dibawa :
1.      Kado ± 5000 (tidak boleh makanan atau barang habis pakai *bisa habis* cont : sabun dibungkus KORAN)
2.      Slyer warna gelap / mitela
3.      Kaos warna hijau (atasan dan bawahan  tidak boleh memakai seragam sekolah)
4.      Papan nama (terbuat dari alam *organik )
5.      Topi suster (warna tergantung kelompok) *harus ada lambang PMI
6.      Bawa training, baju ganti.
7.       4.5ons macam-macam bunga @kelompok (tanpa akar, batang, daun)
8.      Tas tema GO GREEN (tidak boleh dari kardus )
9.      Tikar @kelompok
10.  Peralatan pribadi
11.  lilin
Konsumsi :
1.      Buah tendangan Roberto Carlos
2.      Truk semen
3.      Paket warning rice
4.      Minuman teletubbies merah cari keringat
5.      2 botol air mineral wanita pria

? Tiap kelompok wajib bikin yel –yel
? Tiap peserta berdandan ala kecelakaan dari rumah  @anak 1 luka besar,  HARUS KELIHATAN DANDANANNYA


Nb: jika ada yang tidak jelas harap menghubungi panitia
1.      M Banu Kusumo (9e)
2.      Putri Rachma A (9c)
3.      Ryanovie Wiwin B (9d)
4.      Fari Rohmi L (9c)
5.      Zulfa Hayyu S (9e)
6.      Henifah Fatmawati (9b)
7.      Weny Zelika W (9d)
8.      Arlika Galuh P (9e)
9.      Yogiswara (9c)
10.  Bimo Prasetyo (9c)

PMR SMPN 21 Semarang
!!! SIAMO !!!

Kamis, 31 Maret 2011

Kado ulang tahunku


Ini kisah nyata oleh adik kelas ku yang bernama Raden Roro Retna Ayu Savitri. 21 Maret adalah hari dimana seorang Raden Roro Retna Ayu Savitri terlahir di bumi semesta ini. Dan begitu juga dengan tanggal 21 Maret 2010. Senyum yang terukir dari wajah seorang Raden Roro Retna Ayu Savitri karena betapa bahagianya dia mendengar ucapan “Happy Birthday” yang dilagukan oleh teman-temannya. Dibalik senyum bahagianya itu, mungkin Vitri masih berharap “aku ingin ayahku memberi ucapan selamat ulang tahun sembari mengecup kedua keningku”. Mungkin dikamarnya sudah bertumpuk kado dari teman-teman tercintanya. Vitri pun mungkin belum puas melihat barang-barang mahal yang menghiasi kamarnya, yang dia inginkan hanyalah kado yang berisikan sepucuk surat yang bertuliskan “anakku tercinta, Ayah tak menyangka..anak Ayah ini sudah besar, sudah bertambah umur. Ayah hanya bisa berdoa, Ya Allah semoga engkau berikan pada anakku ini umur yang panjang, kau berikan kesehatan, kau berikan kecerdasan, dan jadikanlah anakku ini anak yang patuh. Ayah minta maaf karena Ayah tidak bisa membelikan barang yang mahal atau barang yang kamu inginkan. Suatu hari nanti Ayah akan membelikan barang paling berharga buat kamu. -Ayah-.Mungkin yang dia bisa lakukan adalah melamun dan berdoa akan kesembuhan Ayahnya yang terbaring lemah di ranjang kamar (bangsal). Walaupun hatinya galau, tetapi ia tidak melewatkan momen ulang tahunnya bersama teman-temannya. Dan semua itu berlalu dengan cepat, seharian telah dia lewati. Keesokan harinya tanggal 22 Maret 2010, entah apa yang membuat baju, dan pipinya basah. Air mata yang keluar seolah tak bisa ia hentikan. Mungkin ia hanya bisa menangis dan menyebut nama “Ayah” tak perduli apapun dia hanya bisa menjerit dan merintih. Dipandanginya jasad Ayahnya yang terbujur tak kaku tak berdaya diatas kasur dan diselimuti oleh kain lembut yang menghiasi jasad ayahnya. Sesekali terlintas di pikirannya “Ayah aku gak mau ulang tahun,  jika inilah kado dari Ayah”. Apa yang dia pikirkan di hari ulang tahunnya adalah, sebuah reklame paling indah dari kenyataan yang telah terjadi. Mungkin dia tidak mengharapkan apapun dari Ayahnya, hanya satu kado paling indah yaitu Ayahnya. “kembalikan Ayahku Ya Allah, aku sayang padanya
Mari kita kembalikan semua ini pada Tuhan YME. Bahwa sesungguhnya kelahiran, Qodar dan kematian ada ditangan-Nya. Yang kita bisa lakukan adalah melihat kembali kebelakang, apakah kita telah menjadi anak yang baik bagi orang tua kita? Apakah hari ini kita sudah mengucapkan “maaf” pada kedua orang tua kita? Sudahkah kita mencium tangan orang tua kita hari ini ?, dan jika kita telah membuat orang tua kita menangis maka bersujudlah pada ibu dan minta ampunlah pada Ayah kita. Karena sesungguhnya Surga ada di telapak kaki ibu, dan ayah adalah bintang di keluarga kita. Dan tak lupa ucapkan syukur atas segala nikmat yang telah diberi-Nya
Pesan buat Vitri : kehilangan seseorang yang paling bermakna di hidupmu adalah seperti kehilangan sebagian dari jiwa mu. Tapi kapanpun itu, semua manusia pasti akan kembali pada sang Kuasa. Lihatlah langit malam yang dihiasi bintang-bintang dan saat itu kamu akan melihat bintang yang paling terang jauh disana. Bintang itu adalah Ayahmu yang selalu menghiasi malam mu. Jangan terlalu banyak kamu buang air matamu. Karena setiap tetes air mata yang kamu keluarkan akan menyisakan luka bagi Ayahmu.

Aku turut berduka cita atas meninggalnya Ayah mu. Yang telah kembali pada sang Kuasa.
-Zulfa Hayyu Sakinah-


Senin, 28 Maret 2011

MARS PMI

Palang Merah Indonesia
Sumber kasih Umat manusia
Warisan luhur nusa dan bangsa
Wujud nyata Pengayom Pancasila

Gerak juangnya keseluruh nusa
Mendarmakan bakti bagi Ampera
Tunaikan tugas Suci….
Tujuan PMI…..


dipersada bunda pertiwi

Untuk umat manusia siseluruh dunia 
PMI menghantarkan jasa

PP

PP adalah peberian pertolongan segera pada penderita sakit atau cedera / kecelakaan yang memerlukan pertolongan medis dasar.Tujuan dari PP adalah :
Menyelamatkan jiwa penolong
Mencegah cacat
Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan.

Pelaku PP adalah:
Jujur dan bertanggung jawab
Berlaku profesional
Kematangan emosi ( tidak panik, sabar )
Kemampuan bersosialisasi
Kemampuannnya nyata terukur sesuai sertipikat PMI.
Kondisi fisik baik
Mempuntai rasa bangga.

Peralatan dasar pelaku PP adalah:
Alat pelindung diri ( APD ) tujuannya untuk melindungi penolong agar tercegah dari penyakit menular, seperti Hepatitis, TBC, HIV/AIDS,selain itu mencegah penolong mengalami luka dalam melakukan tugasnya.APD terdiri dari :
Sarung tangan lateks
Kacamata pelindung
Baju pelindung
Masker penolong
Masker resusitasi
Helm
Catatan: minimal penolong memkai APD yaitu sarung tangan dan masker RJP.
Beberapa tindakan umum untuk menjaga diri:
Mencuci tangan
Membersihkan alat
Peralatan PP adalah sebagai berikut ;
Penutup luka
Kasa steril
Bantalan kasa



Pembalut
Ø Pembalut gulung/ pita
Ø Pembalut segitiga / mitela
Ø Pembalut tubuler / tabung
Ø Pembalut rekat / Plester

Cairan antiseptik
Ø Alkohol 75%
Ø Povidone iodine 10 %

Cairan pencuci mata
Ø Boorwater

Peralatan stabilisasi
Ø Bidai
Ø Papan spinal panjang
Ø Papan spinal pendek
Gunting pembalut
Pinset
Senter
Kapas
Selimut
Kartu penderita
Alat tulis
Oksigen
Tensimeter dan stetoskop
Tandu
Arteriklem

Teknik Melewati halang rintang PP
Lorong sempit
Ø Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari Ambang lorong sempit
Ø Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan benderanya setelah melewatinya
Ø Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil penjajakannya kepada ketua
Ø Pelaksanaan pertama penderita diangkat dari atas tandu oleh 3 orang penolong setelah itu penolong dalam keadaan berdiri. Penderita dirapatkan dalam keadaan miring.
Ø Pembawa bendera mulai memasuki lorong empit dengan membawa tandu,setelah itu diikuti penolong yang membawa penderita. Pada waktu berjalan dilorong sempit harus dengan gerakan menyamping dan langkah para penolong harus teratur, menutup dan membuka kaki harus bersamaan
Ø Kemudian diikuti anggota lainnya yang membawa peralatan TasP3K, dan lain –lain
Ø Setelah melewati lorong sempit penderita dipindahkan kembali ke tandu, sejenak memeriksa keadaan penderita tandu diangkat dengan tertib dan meneruskan perjalanan

Pagar tembok
Ø Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari pagar tembok
Ø Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan benderanya setelah melewatinya
Ø Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil penjajakannya kepada ketua
Ø Pelaksaan pertama tandu diangkat tingggi oleh 4 orang penolong dengan posisi mendatar, pegangan tandu depan diletakan pada pagar tembok ± 2 jengkal dari ujung pegangan
Ø Pembawa bendera meloncati tembok disusul dengan 2 penolong lainnya bagian depan pengangkat tandu
Ø Setelah melewatinya. 2 penolong tersebut memegang kembali ujung tandu yang diletakkan pada tembok, kedilakukan gerakan menarik dari depan dan mendorong dari belakang sampai ujung tandu paling belakang ± 2 jengkal dari ujung pegangan diletakkan pada tembok
Ø Kemudian 2 penolong yang mengankat tandu bagian belakang segera meloncati pagar tembok
Ø Setelah selesai kembali mengatur posisi seperti semula dalam pengangkatan tandu
Ø Sejenak melakukan pemeriksaan, kemudian melajuti perjalanan

Gorong – gorong / Urung urung
Ø Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari gorong – gorong
Ø Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan benderanya setelah melewatinya
Ø Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil penjajakannya kepada ketua
Ø Pelaksanaan pertama penderita diangkat dari atas tandu oleh 3 orang penolong
Ø Penderita segera dibaringkan atau ditelungkupkan ( tergantung Pada keadaan lukanya ) diatas punggung salah satu penolong yang sudah dalam posisi tiarap dan siap memasuki gorong – gorong. Badan penderita disatukan dan diikat kebadab penolong
Ø Pembawa bendera terlebih dahulu dengan memasuki gorong – gorong dengan membawa tandu melewati gorong, kemudian kembali lagi dengan Posisi merayap , Penolong yang membawa penderita memegang pambawa bendera kemudian dibantu dengan anggota lainya dibelakang, serta disusul oleh Anggota lannya yang membawa tas P3K dan lain – lainnya.
Ø Setelah melewati semuanya, penderita segera diangkat kembali dan diletakkan ketandu
Ø Sejenak melakukan pemeriksaan, kemudian melajuti perjalanan.

Bahaya Udara
Ø Waktu mendengar tanda bahaya, segera mencari temapat yang sekiranya dianggap aman
Ø Tandu penderita segera diletakkan dan para penolong segara tiarap,dan mencari tempat yang dianggap aman
Ø Bagi pembawa bendera, bendera di letakkan / ditutupi pada penderita.
Ø Setelah tanda bahaya usai, kembali keposisi semula dan tandu penderita diusung kembali dan melanjuti perjalanan

Ambulance
Pembawa bendera menbuka pintu belakang Ambulance
Tandu penderita diturunkan dan diletakkan ± 2M agak menyamping sebelah kiri atau kanan dari pintu ambulance
2 Orang penolong mengeluarkan tandu khusus dari ambulance, persisi didepan ambulance
Penderita diangkat oleg 3 orang penolong dan dipindahkan ke tandu khusus ambulance
Kemudian tandu khusus tersebut diangkat oleh 4 penolong untuk dimasukkan kedalam ambulance
Selanjutnya tandu bawaan kosong dibawa dimasukkan kedalam ambulance bersama dengan 3 orang penolong lainnya, dan 3 orang penolong tersebut benrtindak untuk sebagai penjaga penderita
2 orang lain dapat duduk didepan sebelah pengemudi
Pintu Ambulance ditutup dengan rapat
Rumah sakit
Cara menurunkan penderita dari ambulance
Pembawa bendera turun terlebih dahulu, membuka pintu belakang ambulan
2 orang lainya turun dari ambulan memegangi tandu dan mebuka kunci roda tandu
Satu orang mengeluarkan tandu kosongdan disiapkan disamping kanan/ kiri ambulance
Tandu khusus penderita ditarik keluardisambut oleh 2 orang penolong, kemudian diangkat sama-sama oleh 4 penolongkemduian diletakkan sejajra dengan tandu kosong
Penderita diangkat oleg 3 penolong ketandu kosong
Dengan 4 orang pebolong tandu penderita dibawa masuk ruangan ruma sakit

Cara memindahkan penderita ketempat tidur
Swaktu penderita diangkat masuk ruangan rumah sakit , pembawa bendera melapor kepetugas poliklinik, kemudian segera mengatur dan membereskan tempat tempat tidur
Setelah memasuki ruangan penderita diangkat oleh 3 penolong meletakkan ketempat tidur dengan rapi dan tertib

ANATOMI DAN FAAL DASAR

Anatomi ( susunan tubuh ) adalah ilmu mempelajari susunan tubuhdan bentuk tubuh
Fisiologi ( faal tubuh ) mempelajari fungsi bagian dari alat atau jaringan tubuh
Tubuh manusia dikelilingi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka, secara garis besar tuguh manusia dibagi menjadi:
Kepala
Leher
Batang tubuh ( dada, perut, punggung, dan panggul )
Anggota gerak atas
Anggota gerak bawah
Rongga tubuh terdiri dari ;
34. Rongga tengkorak
35. Rongga tulang belakang
36. Rongga dada
37. Rongga perut
38. Rongga panggul
Perut dibagi menjadi 4 bagian yaitu ;
Kwadran kanan atas ( ada organ hati, kandung empedu, pangkreas, dan usus )
Kwadran kiri atas ( lambung, limpa dan usus )
Kwadran kanan bawah ( usus, termasuk usu buntu )
Kwadran kiri bawah ( usu )

Sistem tubuh adalah susunan dari organ – organ yang mempunyai fungsi :
Sistem rangka ( susuna rangka )
Sistem otot ( susuna otot )
Sitem repirasi ( susunan pernafasan )
Sistem sirkulasi darh ( susunan peredaran darah )
Sistem saraf ( susuna saraf )
Sistem pencernaan ( susunan pencernaan )
Sistem endokrim ( susunan kelenjar buntu )
Sitem kemih ( susunan perkemihan )
Kulit
Sistem indra ( panca indra )
Sistem reproduksi ( susunan reproduksi )
Pemeriksaan fisik dan respon :
Ø Yang dilakukan pertama dalah memriksa respon, yang dikenal dengan 4 tingkatan
A = Awas , Penderita mengenali keberadaan lingkungannya
S = Suara , Penderita hanya menjawab atau mendengar suara
N = Nyeri , Penderita beriaksi pada rangsangan , misalnya dicubit.
T = Tidak ada respon , Penderita tidak bereaksi terhadap rangsangan, tidak membuka mata, tidak ada reaksi sama sekali.
Ø Memastikan jalan nafas terbuka dengan baik :
1. Pasien dengan respon baik
Perhatikan pada penderita menjawab pertanyaan penolong.
2. Pasien tidak ada respon
Perlu dilakukan tindakan untuk memastikan jalan nafas, bila penderita tidak menderita atau cidera spiral gunakan teknik Angkat dagu – tehan dahi.. Sebalinya bila ada kecurigaan maka digunakan teknik Perasat pendorng rahang bawah ( Kedua teknik ini temasuk BHD ( Bantuan Hidup Dasar ) dan RJP ( Resusitasi Pijat Jantung ).
3. Menilai pernafasan
Setelah jalan nafas terbuka dengan baik maka penolong menentukan pernafasannya. Periksa ada tidaknya nafas dengan cara, Lihat Dengar dan Rasakan, nilai dilakukan selama 3 – 5 detik.
4. Menilai sirkulasi dan menghentikan pendarahan berat.